Antrean pembagian bantuan langsung tunai (BLT) UMKM sebesar Rp 1,2 juta di GOR Pajajaran, Kota Bogor, Jawa Barat, membludak, Selasa (20/4/2021) pagi.
Penyebabnya, warga penerima bantuan yang berasal dari Kota dan Kabupaten Bogor dijadikan satu tempat sehingga antrean tak terbendung.
Dari informasi, ada sekitar 1.000 warga yang datang untuk mengantre bantuan tersebut. Akibatnya, lapangan bola di kompleks GOR Pajajaran dibanjiri warga. Berdesakan tanpa mematuhi protokol kesehatan.
Bahkan agar tidak kehilangan antrean karena kuota pembagian per harinya dibatasi, banyak warga yang rela datang sejak semalam.
Sumardi (36), warga Cijeruk, Kabupaten Bogor mengaku terpaksa menginap sejak Senin (19/4/2021) malam di sekitar GOR Pajajaran agar bisa kebagian kuota pencairan bantuan di esok paginya.
Sumardi memutuskan untuk datang di malam hari karena mendapat informasi pembagian BLT dibatasi hanya 400 orang saja per harinya.
Pagi tadi, kata Sumardi, ternyata orang-orang juga sudah mulai mengantre. Bahkan antrean sudah dimulai sebelum pukul 07.00 WIB.
“Benar saja, sebelum jam 7 pagi ribuan orang sudah mengantre. Untung saya dikasih tahu tetangga untuk datang lebih awal karena pembagiannya dibatasi,” kata Sumardi.
Sumardi mengaku tidak mendapat informasi yang jelas soal pencairan bantuan itu. Setelah didata oleh RW setempat, sambung Sumardi, dirinya hanya diberi tahu untuk mengambil secara langsung tapi tidak ada pemberitahuan soal jamnya.
“Uangnya dapat tunai,” sebut Sumardi. Warga lainnya, Ningsih (33) mengatakan, lokasi penyaluran BLT yang menggunakan lapangan atau tempat terbuka dirasa tidak nyaman.
Setiap penerima, kata Ningsih, selain harus mengantre juga harus berpanas-panasan di lapangan yang becek.
“Udah lama antre, kaki sampe celana kotor karena lapangan becek. Harusnya dibuat di ruangan biar hujan enggak kehujanan, panas enggak kepanasan,” tutur dia.
Sebelumnya, Satpol PP Kota Bogor membubarkan antrean pembagian BLT UMKM di GOR Pajajaran karena menimbulkan kerumunan dan melanggar protokol kesehatan.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bogor Agustian Syah mengatakan, membludaknya antrean warga karena kesalahan dari pihak perbankan Bank BRI, selaku penyalur bantuan, yang menggabungkan antara daftar penerima dari wilayah Kota dan Kabupaten Bogor.
Seharusnya, kata Agus, kondisi tersebut tidak akan terjadi apabila pihak bank tidak menyatukan warga penerima bantuan dari wilayah Kabupaten Bogor.
“Kita minta untuk warga Kabupaten Bogor tempatnya jangan di sini, ini kan wilayah Kota Bogor. Mau nggak mau, supaya antrean bisa dipecah, tidak membludak seperti ini,” kata Agus, saat dikonfirmasi.
(sumber: kompas.com)