Pengakuan Anak Durhaka Usir Ibu Kandung, Tak Merasa Bersalah Setelah Menganiaya Orangtua

Pengakuan Anak Durhaka Usir Ibu Kandung, Tak Merasa Bersalah Setelah Menganiaya Orangtua

Kasus Anak Mengusir Ibu Kandung di Probolinggo

Di wilayah Desa Jambangan, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, kembali terjadi kasus yang memilukan. Seorang anak diketahui mengusir ibu kandungnya dari rumah hingga membuat sang ibu terlantar di jalanan. Tidak hanya itu, kejadian tersebut juga melibatkan penganiayaan yang dilakukan di depan umum, sehingga menimbulkan reaksi keras dari masyarakat.

Peristiwa ini sempat viral setelah direkam oleh warga sekitar dan dibagikan di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat seorang anak dengan tindakan tidak manusiawi terhadap ibunya. Sang ibu dibiarkan berada di pinggir jalan dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Kejadian ini mengejutkan banyak orang dan memicu rasa empati serta kemarahan terhadap pelaku.

Read More

Salah satu individu yang tergerak hatinya adalah Arief Camra, pemilik Griya Lansia Khusnul Khatimah. Ia langsung mendatangi lokasi kejadian setelah mengetahui informasi tentang peristiwa tersebut. Saat tiba di tempat kejadian, ia menemukan ibu bernama Nortaji yang sedang berbaring di pinggir sawah, tampak lemah dan tidak berdaya.

Nortaji dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Rambutnya acak-acakan, tubuhnya kotor, dan tampak lesu. Arief segera memberikan bantuan dengan membersihkan tubuh Nortaji dan memakaikannya pakaian yang layak. Meskipun dalam keadaan linglung, Nortaji terlihat lega karena akhirnya mendapatkan perhatian dan bantuan dari seseorang yang baik hati.

Arief Camra menyatakan niatnya untuk mengevakuasi Nortaji dari situasi yang tidak layak. Ia mengungkapkan bahwa Nortaji adalah salah satu lansia terlantar yang dibuang oleh anak kandungnya sendiri. Ia menegaskan bahwa ia akan terus berupaya untuk membantu para lansia yang mengalami perlakuan tidak manusiawi.

Setelah mengevakuasi Nortaji, Arief Camra kemudian bertemu dengan anak pelaku, yaitu Musrika. Saat diwawancarai, Musrika tampak percaya diri meskipun videonya telah menjadi viral dan menimbulkan kemarahan publik. Ia bahkan tidak menunjukkan rasa bersalah atas tindakannya.

Dalam wawancara tersebut, Arief Camra bertanya kepada Musrika mengapa ia tidak mau merawat ibunya. Musrika menjawab dengan santai dan tidak peduli. Ia bahkan menyatakan bahwa ia tidak ingin lagi menjenguk sang ibu setelah Nortaji masuk ke panti.

Arief Camra menegaskan bahwa jika Musrika menyerahkan Nortaji ke panti, maka ia tidak boleh lagi menjenguk sang ibu. Musrika tidak keberatan dengan aturan tersebut. Bahkan, ia mengaku tidak peduli jika ibunya meninggal.

Respon Musrika tersebut membuat Arief Camra merasa miris. Ia menyebut Musrika sebagai anak durhaka yang tidak menghargai jasa ibunya. Arief Camra menegaskan bahwa Nortaji adalah ibu yang telah melahirkan dan merawat Musrika sejak kecil. Namun, tindakan Musrika justru menunjukkan ketidakpedulian yang sangat besar.

Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat akan pentingnya nilai-nilai keluarga dan kepedulian terhadap orang tua. Dengan adanya tindakan seperti ini, muncul pertanyaan tentang bagaimana cara mengajarkan kesadaran dan tanggung jawab kepada generasi muda.