Pada tahun 1745, masyarakat Bogor memulai perjalanannya dari sembilan kelompok pemukiman yang kemudian digabungkan oleh Gubernur Baron Van Inhof menjadi satu kesatuan masyarakat di Kabupaten Bogor. Bupati Demang Wartawangsa berusaha keras untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan kesejahteraan rakyat melalui pengembangan pertanian. Dengan menggali terusan dari Ciliwung ke Cimahpar serta dari Nanggewer ke Kalibaru/Kalimulya. Proyek penggalian terusan kali kemudian dilanjutkan di sekitar pusat pemerintahan, yang pada awalnya berlokasi di Tanah Baru sebelum dipindahkan ke Sukaati (Kampung Empang saat ini).
Asal Usul Nama Bogor
Asal usul nama Bogor masih menjadi perdebatan hingga saat ini, namun kata “Bogor” pertama kali muncul dalam dokumen pada tahun 1752 sebagai Hoofd Van de Negorij Bogor. Sejarah Kabupaten Bogor erat kaitannya dengan masa kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah tersebut. Sejak empat abad sebelumnya, beberapa kerajaan seperti Taruma Negara, Galuh, Sunda. Serta Pajajaran pernah memerintah di bawah kekuasaan Sri Baduga Maharaja.
Pada tanggal 3 Juni 1482, Bogor secara resmi ditetapkan sebagai kota melalui upacara Kuwe-dabhakti. Kemudian, pada tahun 1972, Bogor diakui secara resmi sebagai kabupaten melalui sidang pleno DPRD. Pemerintah Pusat kemudian memerintahkan agar Kabupaten Bogor memiliki pusat pemerintahan yang berbeda dengan Kotamadya Bogor. Setelah penelitian di beberapa wilayah dilakukan, Desa Tengah Kecamatan Cibinong dipilih sebagai calon ibu kota Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor. Keputusan ini dikuatkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1982 yang menetapkan Desa Tengah sebagai pusat pemerintahan.
Proses pembangunan pusat pemerintahan Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor dimulai pada tanggal 5 Oktober 1985 dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Kepala Daerah Tingkat II Bogor. Pembangunan ini merupakan langkah penting dalam pengembangan Kabupaten Bogor menuju kemajuan yang lebih baik. Sejarah Bogor yang kaya dan beragam mencerminkan perjuangan dan perkembangan masyarakatnya dari masa lalu hingga saat ini.
Dengan demikian, Bogor terus bertransformasi dan berkembang, menghadapi tantangan zaman modern dengan tetap mempertahankan akar budayanya. Melalui upaya pemerintah dan masyarakat, Bogor terus berusaha untuk menciptakan lingkungan yang berkualitas serta meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Dengan semangat ini, Bogor terus bergerak maju menuju masa depan yang lebih cerah dan sejahtera.