Ancaman Korsleting Listrik yang Meningkat di Palangka Raya
Di tengah meningkatnya risiko kebakaran akibat instalasi listrik yang tidak sesuai standar, masyarakat Palangka Raya kini diingatkan untuk lebih waspada terhadap potensi bahaya yang bisa muncul dari kelalaian dalam penggunaan alat listrik. Wakil Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini, menyampaikan peringatan ini sebagai bentuk upaya pencegahan dini terhadap kejadian yang bisa merugikan banyak pihak.
Menurut Zaini, sebagian besar kebakaran yang terjadi di kota ini disebabkan oleh sambungan listrik ilegal atau pemasangan kabel yang tidak memenuhi spesifikasi teknis. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat tentang pentingnya instalasi listrik yang aman masih perlu ditingkatkan.
“Jangan anggap sepele kabel usang, sambungan liar, atau colokan bertumpuk. Semua itu berisiko menimbulkan korsleting yang bisa memicu kebakaran. Kami minta warga untuk segera memeriksa instalasi listriknya,” ujar Zaini pada Sabtu (26/7/2025).
Ia juga menyarankan kepada warga yang tidak memiliki keahlian di bidang kelistrikan agar tidak melakukan perbaikan sendiri. Menurutnya, tindakan preventif jauh lebih efektif daripada menanggung dampak dari kebakaran yang terjadi.
Pentingnya Edukasi dan Kolaborasi
Selain itu, Zaini menekankan pentingnya kolaborasi antara RT/RW, kelurahan, serta PLN dalam mengedukasi masyarakat tentang penggunaan instalasi listrik yang aman, terutama di wilayah padat penduduk. Ia menilai, edukasi tersebut menjadi langkah krusial untuk mengurangi risiko kebakaran.
“Kita tidak bisa biarkan masyarakat menghadapi risiko ini sendirian. Pemerintah akan terus dorong edukasi dan berharap program CSR PLN bisa ikut membantu masyarakat membenahi instalasi listrik yang membahayakan,” tambahnya.
Dengan masuknya musim kemarau yang memicu kekeringan, Zaini memprediksi risiko kebakaran bisa meningkat tajam. Oleh karena itu, ia menilai kewaspadaan kolektif seluruh elemen masyarakat menjadi keharusan.
Upaya Pencegahan yang Harus Dilakukan
“Kami tidak ingin hanya hadir saat bencana terjadi. Upaya pencegahan harus dimulai dari rumah, dari hal-hal kecil seperti mematikan listrik saat keluar rumah, rutin mengecek kabel, dan tidak membakar sampah sembarangan,” ujarnya.
Pemerintah Kota Palangka Raya juga berkomitmen untuk memperkuat peran BPBD, Damkar, dan aparat kelurahan dalam menyosialisasikan informasi dan edukasi kebencanaan secara berkala. Dengan demikian, masyarakat dapat lebih siap menghadapi ancaman kebakaran yang bisa terjadi kapan saja.
Zaini menutup pernyataannya dengan ajakan kepada seluruh warga untuk menjaga keselamatan bersama. “Mari kita jaga rumah dan lingkungan kita bersama. Karena keselamatan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi tanggung jawab kita semua.”