Konselor Lingga Beri Tips Atasi Perceraian Tinggi

Konselor Lingga Beri Tips Atasi Perceraian Tinggi

Perkembangan Perceraian di Kabupaten Lingga dan Tips untuk Hubungan yang Langgeng

Di Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), jumlah kasus perceraian tercatat meningkat. Pengadilan Agama (PA) Dabo Singkep mencatat hingga saat ini telah ada sebanyak 100 perkara perceraian yang ditangani. Angka ini menunjukkan bahwa isu perceraian semakin menjadi perhatian masyarakat setempat.

Hadi Sumantri, seorang tokoh masyarakat di Kabupaten Lingga, memberikan tanggapannya mengenai situasi ini. Pria berusia 60 tahun ini memiliki pengalaman hidup dalam sebuah rumah tangga selama 30 tahun. Ia tidak hanya sebagai suami dan ayah, tetapi juga aktif sebagai konselor di Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga). Dalam kapasitasnya sebagai konselor, Hadi sering memberikan bimbingan kepada calon pengantin melalui program bimbingan kawin di Kantor Urusan Agama (KUA).

Read More

Menurut Hadi, salah satu kunci utama untuk menjaga keharmonisan hubungan adalah komunikasi yang baik antara pasangan. Ia menekankan pentingnya saling memahami dan tidak saling egois. “Setiap pasangan harus bisa membicarakan masalah dengan baik, sehingga kedua belah pihak merasa nyaman dan dihargai,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan bahwa tidak ada pasangan yang sempurna. “Yang membuat kita lengkap adalah pasangan kita. Jadi, kita harus saling melengkapi dan memahami kelemahan serta kelebihan masing-masing,” tambahnya.

Selain memberikan bimbingan bagi pasangan yang ingin menikah, Hadi juga aktif dalam memberikan sosialisasi dan motivasi kepada para pelajar. Tujuannya adalah agar mereka tidak mudah terjebak dalam pernikahan dini atau hubungan pacaran di bawah umur. Hal ini dilakukan karena ia melihat adanya risiko ketidaksiapan dalam menjalani kehidupan rumah tangga yang dapat berujung pada perceraian.

Hadi menilai bahwa pernikahan yang tidak direncanakan dengan matang sering kali menghasilkan konsekuensi yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, ia menyarankan agar masyarakat lebih bijak dalam mengambil keputusan untuk menikah. Menurutnya, persiapan mental, finansial, dan emosional sangat penting sebelum memasuki ikatan pernikahan.

Dalam rangka memperkuat kesadaran masyarakat akan pentingnya keharmonisan rumah tangga, Hadi juga aktif melakukan edukasi melalui berbagai forum dan pertemuan. Ia percaya bahwa dengan peningkatan pemahaman tentang hubungan yang sehat, jumlah perceraian di Kabupaten Lingga dapat diminimalkan.

Selain itu, Hadi juga menyoroti pentingnya peran keluarga dan masyarakat dalam mendukung pasangan yang sedang menghadapi masalah. “Jangan sampai masalah kecil justru menjadi besar karena kurangnya dukungan dari lingkungan sekitar,” katanya.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh tokoh seperti Hadi Sumantri, diharapkan masyarakat Kabupaten Lingga dapat lebih sadar akan pentingnya menjaga keharmonisan rumah tangga. Hal ini tidak hanya bermanfaat bagi individu, tetapi juga berkontribusi positif terhadap stabilitas sosial di wilayah tersebut.