Kebun Raya Mangrove Surabaya Ditetapkan sebagai Anggota Dunia
Kebun Raya Mangrove (KRM) Surabaya, Jawa Timur, kini telah resmi menjadi bagian dari World Mangrove Center (WMC) dan Botanic Gardens Conservation International (BGCI). Predikat ini menunjukkan komitmen pemerintah Kota Surabaya dalam menjaga kelestarian ekosistem mangrove serta menjaga keanekaragaman tanaman di tingkat global.
World Mangrove Center merupakan inisiatif nasional Indonesia yang berfokus pada konservasi mangrove, termasuk riset, rehabilitasi ekosistem, dan kerja sama internasional. WMC juga menjadi pusat mangrove internasional yang dikembangkan oleh Pustarhut–KLHK bekerja sama dengan pemerintah Jerman. Sementara itu, BGCI adalah organisasi global yang berperan dalam konservasi tanaman melalui jaringan kebun botani, serta mendorong pendidikan dan advokasi kebijakan konservasi tanaman secara global.
Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), R Hendrian, menyatakan bahwa peluang bagi Indonesia dalam WMC sangat besar. Hal ini karena Indonesia memiliki hutan mangrove terluas di dunia. Menurutnya, peluang ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin, bukan hanya untuk KRM Surabaya, tetapi juga untuk seluruh Indonesia.
Selain bergabung dengan WMC, KRM Surabaya juga resmi menjadi anggota BGCI. BRIN, sebagai pembina kebun raya di Indonesia, berharap peluang ini dapat dimaksimalkan oleh Pemkot Surabaya dan KRM untuk membawa nama Indonesia ke panggung internasional.
KRM Surabaya yang baru berusia 2 tahun ini telah berhasil mengubah kawasan mangrove menjadi lebih optimal dalam waktu singkat. Luas lahan yang sudah terbangun dan termanfaatkan cukup luas, sebuah prestasi yang layak diapresiasi. Infrastruktur KRM juga menunjukkan kemajuan yang membanggakan. Selain itu, keterlibatan aktif dalam jejaring kerja sama internasional menjadi faktor penting dalam keberhasilan pengelolaan kawasan konservasi ini.
Kolaborasi antara Pemkot Surabaya dengan berbagai pihak dinilai menjadi kunci keberhasilan pengelolaan kawasan ini. Hendrian menyampaikan apresiasi atas prestasi yang dicapai oleh KRM Surabaya.
Direktur Rehabilitasi Mangrove Kementerian Kehutanan RI, Ristianto Pribadi, berharap KRM Surabaya menjadi pusat pengetahuan mangrove dunia. Saat ini, KRM Surabaya memiliki 74 spesies mangrove, sebuah pencapaian yang sangat sulit. Ia berharap KRM Surabaya bisa menjadi perpustakaan mangrove dunia.
Mendapat pengakuan internasional, KRM Surabaya kini menjadi pusat pelestarian mangrove terbaik. Kementerian Kehutanan bersama Pemkot Surabaya akan terus mengembangkan Kebun Raya Mangrove di Surabaya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan bahwa keanggotaan di organisasi dunia ini menjadi motivasi untuk menjaga dan mengembangkan kawasan konservasi mangrove. Ia berharap KRM menjadi perpustakaan mangrove dunia dan pusat pengurangan karbon.
Selain lokasi penelitian, KRM Surabaya juga menjadi pusat ketahanan pangan dan pengurangan emisi karbon. Pemkot Surabaya akan menggandeng BRIN dalam riset pengembangan silvofishery di kawasan tersebut. Kolaborasi antara mangrove dan perikanan serta tambak sekitar diharapkan dapat menjaga alam, sehingga Surabaya menjadi kota yang bersih dan tenang.
Cak Eri berharap sinergi dan kolaborasi yang telah terjalin dapat terus terjaga, dan mampu membawa nama KRM Surabaya ke kancah internasional sebagai simbol keberhasilan pelestarian lingkungan kota.
Untuk merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-2 Kebun Raya Mangrove Surabaya, Pemkot Surabaya menyelenggarakan berbagai kegiatan edukatif dan rekreatif pada 26-27 Juli 2025. Kegiatan ini dipusatkan di kawasan KRM Gunung Anyar dan Rungkut Surabaya.
Pada momen HUT ke-2 ini, KRM Surabaya juga menerima piagam penghargaan dari Deputi Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN. Penghargaan ini diberikan atas dedikasi dan upaya yang membanggakan dalam mengembangkan KRM Surabaya.
Selain menerima penghargaan dari BRIN, Workshop Nasional dalam rangka peringatan HUT ke-2 KRM Surabaya juga diwarnai peluncuran buku sejarah mangrove Surabaya, pelepasan burung endemik serta penyerahan bantuan bibit mangrove.