Hujan Tak Hentikan Mualem Berkunjung ke Rumah Bupati Aceh Timur

Hujan Tak Hentikan Mualem Berkunjung ke Rumah Bupati Aceh Timur

Kunjungan Gubernur Aceh ke Rumah Duka, Tanda Solidaritas dan Kepedulian

Kehadiran seorang pemimpin dalam momen duka sering kali menjadi bentuk dukungan yang sangat berarti. Begitu pula dengan kunjungan Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem, ke rumah duka keluarga Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky. Kunjungan ini tidak hanya menunjukkan rasa empati, tetapi juga memperkuat ikatan antara pemimpin daerah dan masyarakat.

Pada Sabtu malam (26/7/2025), meskipun hujan deras mengguyur Aceh Timur, Mualem datang langsung ke kediaman duka di Gampong Blang Bitra. Ia tiba dengan menggunakan pakaian sederhana, yaitu kaos polo putih, celana jeans, dan peci cokelat. Penampilannya yang rendah hati ini menunjukkan bahwa ia hadir bukan hanya sebagai gubernur, tetapi juga sebagai saudara yang peduli.

Read More

Pelukan Dukungan di Tengah Kesedihan

Tujuan utama dari kunjungan ini adalah untuk menyampaikan belasungkawa atas kematian ibunda Bupati Aceh Timur, Ramlah Binti Basyah, yang meninggal pada Senin (21/7) lalu. Meskipun tengah dilanda kesibukan sebagai gubernur, Mualem tetap menyempatkan diri untuk hadir di tengah guyuran hujan, membuktikan perhatiannya terhadap sesama.

“Alhamdulillah saya sudah sampai di rumah Bupati Aceh Timur. Turut berduka cita atas kehilangan ibunda tercinta beliau. Saya berpesan, beliau tetap harus semangat dan garang terus,” ujar Mualem, memberikan dukungan moral kepada Al-Farlaky. Pesannya ini mengingatkan bahwa meski dalam kesedihan, semangat dan tanggung jawab tetap harus dijaga.

Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky, menyampaikan terima kasih atas kehadiran Mualem. “Terima kasih Mualem atas doa-doa dan semangat yang diberikan ini,” katanya, yang meski sedang berduka, tetap menyambut gubernur dengan tulus.

Tradisi Seuneujoh, Bentuk Kebersamaan

Kunjungan Mualem ini juga bertepatan dengan persiapan acara seuneujoh, yaitu tradisi adat Aceh yang merayakan tujuh hari setelah seseorang meninggal. Tradisi ini merupakan cara masyarakat Aceh untuk menghormati almarhum dan sekaligus berkumpul bersama sanak saudara, kerabat, serta masyarakat luas.

Seuneujoh tidak hanya sekadar ritual keagamaan, tetapi juga simbol kebersamaan dan solidaritas. Dalam acara ini, orang-orang berkumpul untuk berdoa, saling berbagi duka, dan mempererat tali persaudaraan.

Al-Farlaky secara terbuka mengundang seluruh masyarakat Aceh Timur untuk hadir dalam acara seuneujoh ibundanya. “Saya mengundang semua masyarakat Aceh Timur untuk hadir dan berdoa di hari seuneujoh ibu saya,” pesannya. Undangan ini mencerminkan pentingnya kebersamaan dalam masyarakat Aceh, di mana solidaritas menjadi pilar utama.

Kehadiran Mualem Menegaskan Kekompakan

Di tengah kesibukan modern, tradisi seperti seuneujoh tetap dipertahankan sebagai pengingat akan pentingnya kebersamaan. Kehadiran Mualem dalam momen ini semakin memperkuat pesan bahwa pemimpin dan rakyat adalah satu kesatuan yang saling mendukung, terutama saat menghadapi musibah.

Kepergian Ramlah Binti Basyah tentu meninggalkan duka yang mendalam. Namun, dukungan dan doa yang terus mengalir, ditambah dengan tradisi seuneujoh yang mengikat kebersamaan, diharapkan dapat meringankan beban keluarga yang ditinggalkan. Dengan demikian, Aceh tetap menjaga nilai-nilai kebersamaan dan kearifan lokal dalam menghadapi segala tantangan.