Bos Djarum Akui Alasan Masuk Bisnis Rumah Sakit dengan Beli Saham Hermina

Bos Djarum Akui Alasan Masuk Bisnis Rumah Sakit dengan Beli Saham Hermina

Alasan Ekspansi Grup Djarum ke Sektor Rumah Sakit

Presiden Direktur Djarum Foundation, Victor Rachmat Hartono, menjelaskan alasan di balik langkah ekspansi yang dilakukan oleh Grup Djarum ke sektor rumah sakit. Menurutnya, keputusan ini muncul dari kekhawatiran terhadap masa depan bisnis utama mereka. Ia mengungkapkan bahwa Grup Djarum mencari sektor-sektor yang memiliki prospek cerah untuk masa depan.

“Kita melihat bahwa beberapa sektor masih memiliki potensi besar dan cuaca ekonomi yang baik. Keputusan ekspansi ini muncul dari rasa takut bahwa bisnis utama kita bisa hilang suatu saat nanti,” ujarnya saat ditemui di Trinity Tower, Jakarta, pada Sabtu (26/7/2025).

Read More

Tidak Ada Rencana Ekspansi ke Sektor Baru

Victor menyatakan bahwa saat ini Grup Djarum belum berencana untuk menambah sektor usaha baru dalam waktu dekat. Ia menilai portofolio bisnis yang ada saat ini sudah cukup penuh. Menurutnya, ekspansi berikutnya akan tetap berfokus pada bidang-bidang yang telah mereka kuasai sebelumnya.

“Saat ini kita sudah sangat sibuk dengan bisnis yang ada. Jadi, tidak ada rencana untuk menambah sektor baru dalam waktu dekat. Kita akan fokus pada pengembangan bisnis yang sudah ada,” tambahnya.

Pembelian Saham RS Hermina Sebesar Rp1,04 Triliun

Langkah ekspansi Grup Djarum ke sektor rumah sakit terlihat dari aksi PT Dwimuria Investama Andalan yang membeli saham PT Medikaloka Hermina Tbk. Berdasarkan dokumen keterbukaan informasi, Dwimuria mengakuisisi sebanyak 559.185.300 lembar saham Hermina dengan harga Rp1.875 per saham.

Transaksi ini dilakukan di luar Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 25 Juni 2025, dengan total nilai transaksi mencapai sekitar Rp1,04 triliun. Setelah transaksi, PT Medikaloka Hermina menyatakan bahwa saldo saham tresuri mereka menjadi nol.

“Harga pelaksanaan pengalihan saham adalah pada Rp1.875,” demikian dikutip dari keterbukaan informasi.

Antisipasi Terhadap Potensi Sunset Industry Rokok

Victor juga menjelaskan bahwa kekhawatiran terhadap kemungkinan industri rokok menjadi sunset industry sudah lama dirasakan oleh Grup Djarum. Hal ini mendorong mereka untuk melakukan berbagai langkah diversifikasi.

Sunset industry merujuk pada industri yang mengalami penurunan pertumbuhan dan permintaan secara bertahap karena perubahan teknologi, regulasi, atau preferensi pasar.

“Kita sudah lama merasa khawatir bahwa industri rokok akan menjadi sunset industry. Oleh karena itu, kita mulai mencari sektor-sektor lain yang lebih stabil dan memiliki prospek jangka panjang,” katanya.

Langkah Strategis untuk Masa Depan

Dengan langkah-langkah ini, Grup Djarum menunjukkan komitmennya untuk terus berkembang dan menghadapi tantangan di masa depan. Meskipun bisnis utama mereka adalah rokok, mereka sadar bahwa lingkungan bisnis terus berubah dan memerlukan adaptasi.

Pembelian saham RS Hermina menjadi salah satu contoh strategi yang dilakukan untuk memperkuat posisi bisnis di sektor kesehatan. Ini menunjukkan bahwa Grup Djarum tidak hanya fokus pada satu bidang, tetapi juga siap mengambil peluang di sektor-sektor lain yang dinilai memiliki potensi besar.

Dengan pendekatan yang proaktif dan strategis, Grup Djarum berusaha memastikan kelangsungan bisnis mereka di tengah perubahan yang terjadi di berbagai sektor ekonomi.