RT04 – Bogor, kota hujan yang sejuk dan asri, tak hanya dikenal dengan Kebun Raya dan Istana Presidennya. Di balik keindahan alam dan sejarahnya, Bogor menyimpan kekayaan kuliner yang menggugah selera. Salah satunya adalah cungkring, makanan khas yang mungkin belum sepopuler asinan atau talas, namun memiliki daya tarik tersendiri bagi para penikmatnya.
Cungkring, sepintas lalu mungkin terlihat sederhana, namun menyimpan cita rasa yang kompleks dan kaya akan rempah. Makanan ini terdiri dari potongan kikil sapi, urat, dan kulit yang direbus hingga empuk, kemudian disiram dengan saus kacang yang kental dan gurih. Taburan kerupuk dan bawang goreng menambah tekstur dan aroma yang semakin menggoda.
Artikel ini akan mengupas tuntas tentang cungkring, mulai dari sejarahnya, bahan-bahan yang digunakan, cara pembuatannya, hingga tempat-tempat terbaik untuk mencicipi kelezatan kuliner ini di Bogor.
Sejarah Cungkring: Warisan Kuliner yang Terjaga
Asal-usul cungkring masih menjadi misteri yang belum terpecahkan sepenuhnya. Tidak ada catatan sejarah yang pasti mengenai kapan dan siapa pertama kali menciptakan makanan ini. Namun, berdasarkan cerita yang beredar dari mulut ke mulut, cungkring diperkirakan sudah ada sejak puluhan tahun lalu.
Makanan Kaki Lima
Konon, cungkring awalnya merupakan makanan sederhana yang dijajakan oleh pedagang kaki lima di sekitar pasar tradisional Bogor. Bahan-bahan yang digunakan pun terbilang murah dan mudah didapatkan, seperti kikil sapi yang merupakan limbah dari pemotongan hewan.
Seiring berjalannya waktu, cungkring semakin dikenal dan digemari oleh masyarakat Bogor. Para pedagang kaki lima pun mulai berinovasi dengan menambahkan bumbu-bumbu dan rempah-rempah untuk meningkatkan cita rasanya.
Asal Nama Cungkring
Nama “cungkring” sendiri juga memiliki cerita tersendiri. Ada yang mengatakan bahwa nama ini berasal dari cara penyajiannya yang menggunakan tusuk lidi kecil (seperti “cungkring”) untuk mengambil potongan kikil. Ada pula yang berpendapat bahwa nama ini berasal dari kata “cungur” yang dalam bahasa Sunda berarti moncong atau mulut, merujuk pada bagian sapi yang digunakan dalam pembuatan cungkring.
Terlepas dari asal-usulnya yang belum jelas, cungkring telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kuliner Bogor. Makanan ini tidak hanya sekadar pengisi perut, tetapi juga merupakan warisan budaya yang perlu dijaga dan dilestarikan.
Bahan-Bahan Utama Cungkring: Harmoni Cita Rasa yang Sempurna
Kelezatan cungkring terletak pada kombinasi bahan-bahan yang digunakan. Setiap bahan memiliki peran penting dalam menciptakan harmoni cita rasa yang sempurna. Berikut adalah bahan-bahan utama yang dibutuhkan untuk membuat cungkring:
- Kikil Sapi: Kikil merupakan bahan utama yang memberikan tekstur kenyal dan rasa gurih pada cungkring. Kikil yang digunakan biasanya adalah bagian kaki sapi yang sudah dibersihkan dan direbus hingga empuk.
- Urat Sapi: Urat sapi memberikan tekstur yang lebih keras dan kenyal dibandingkan kikil. Urat yang digunakan biasanya adalah urat kaki atau urat tendon yang juga direbus hingga empuk.
- Kulit Sapi: Kulit sapi memberikan tekstur yang unik dan rasa gurih yang khas. Kulit yang digunakan biasanya adalah kulit bagian luar yang sudah dibersihkan dan direbus hingga empuk.
- Kacang Tanah: Kacang tanah merupakan bahan utama untuk membuat saus cungkring. Kacang tanah digoreng hingga matang, kemudian dihaluskan bersama bumbu-bumbu lainnya.
- Cabai Merah: Cabai merah memberikan rasa pedas yang menggugah selera pada saus cungkring. Jumlah cabai yang digunakan dapat disesuaikan dengan selera masing-masing.
- Bawang Merah: Bawang merah memberikan aroma yang harum dan rasa yang manis pada saus cungkring.
- Bawang Putih: Bawang putih memberikan aroma yang kuat dan rasa yang gurih pada saus cungkring.
- Kemiri: Kemiri memberikan tekstur yang kental dan rasa yang gurih pada saus cungkring.
- Gula Merah: Gula merah memberikan rasa manis dan warna yang khas pada saus cungkring.
- Asam Jawa: Asam jawa memberikan rasa asam yang segar pada saus cungkring.
- Garam: Garam memberikan rasa asin yang seimbang pada saus cungkring.
- Kerupuk: Kerupuk memberikan tekstur renyah dan rasa gurih pada cungkring. Kerupuk yang digunakan biasanya adalah kerupuk aci atau kerupuk kulit.
- Bawang Goreng: Bawang goreng memberikan aroma yang harum dan rasa yang gurih pada cungkring.
Cara Membuat Cungkring: Proses Panjang yang Menghasilkan Kelezatan
Membuat cungkring memang membutuhkan waktu dan kesabaran. Prosesnya cukup panjang, namun hasilnya sepadan dengan kelezatan yang akan dinikmati. Berikut adalah langkah-langkah cara membuat cungkring:
- Persiapan Bahan: Siapkan semua bahan-bahan yang dibutuhkan, seperti kikil sapi, urat sapi, kulit sapi, kacang tanah, cabai merah, bawang merah, bawang putih, kemiri, gula merah, asam jawa, garam, kerupuk, dan bawang goreng.
- Merebus Kikil, Urat, dan Kulit: Rebus kikil sapi, urat sapi, dan kulit sapi secara terpisah hingga empuk. Pastikan semua kotoran dan bulu-bulu halus sudah dibersihkan sebelum direbus. Setelah empuk, angkat dan potong-potong dengan ukuran sesuai selera.
- Membuat Saus Kacang: Goreng kacang tanah hingga matang dan berwarna kecoklatan. Angkat dan tiriskan. Haluskan kacang tanah bersama cabai merah, bawang merah, bawang putih, kemiri, gula merah, asam jawa, dan garam. Tambahkan sedikit air hingga saus mencapai kekentalan yang diinginkan.
- Menyajikan Cungkring: Tata potongan kikil sapi, urat sapi, dan kulit sapi di atas piring atau mangkuk. Siram dengan saus kacang yang kental dan gurih. Taburi dengan kerupuk dan bawang goreng.
- Menikmati Cungkring: Cungkring siap dinikmati selagi hangat. Rasakan perpaduan tekstur kenyal dari kikil, urat, dan kulit, dengan rasa gurih, manis, pedas, dan asam dari saus kacang.
Tips Membuat Cungkring yang Lezat:
- Pilih Kikil, Urat, dan Kulit yang Berkualitas: Pilih kikil, urat, dan kulit yang segar dan tidak berbau amis.
- Rebus Kikil, Urat, dan Kulit Hingga Benar-Benar Empuk: Proses perebusan yang lama akan membuat kikil, urat, dan kulit menjadi lebih empuk dan mudah dikunyah.
- Gunakan Kacang Tanah yang Berkualitas: Pilih kacang tanah yang segar dan tidak tengik.
- Sesuaikan Tingkat Kepedasan dengan Selera: Tambahkan jumlah cabai sesuai dengan tingkat kepedasan yang diinginkan.
- Gunakan Gula Merah yang Asli: Gula merah yang asli akan memberikan rasa manis yang khas pada saus cungkring.
- Tambahkan Sedikit Air Jeruk Limau: Tambahkan sedikit air jeruk limau pada saus cungkring untuk memberikan rasa asam yang lebih segar.
Tempat Mencicipi Cungkring Terbaik di Bogor: Jelajah Kuliner yang Memuaskan
Jika Anda berkunjung ke Bogor, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi kelezatan cungkring. Berikut adalah beberapa tempat terbaik untuk menikmati cungkring di Bogor:
- Cungkring Pak Jumat: Cungkring Pak Jumat merupakan salah satu legenda kuliner Bogor. Warung cungkring ini sudah berdiri sejak puluhan tahun lalu dan selalu ramai dikunjungi oleh para pelanggannya. Cungkring Pak Jumat terkenal dengan saus kacangnya yang kental dan gurih, serta potongan kikilnya yang empuk dan lezat.
- Cungkring Mang Darma: Cungkring Mang Darma juga merupakan salah satu tempat favorit untuk menikmati cungkring di Bogor. Cungkring Mang Darma terkenal dengan porsinya yang besar dan harganya yang terjangkau. Saus kacangnya juga memiliki cita rasa yang khas dan berbeda dari cungkring lainnya.
- Cungkring Suryakencana: Di sepanjang Jalan Suryakencana, Anda akan menemukan banyak pedagang cungkring yang menjajakan dagangannya. Anda bisa memilih salah satu yang paling menarik perhatian Anda dan menikmati cungkring dengan suasana yang ramai dan meriah.
- Pasar Bogor: Di Pasar Bogor, Anda juga bisa menemukan beberapa pedagang cungkring yang menjual dagangannya. Cungkring di Pasar Bogor biasanya memiliki harga yang lebih murah dibandingkan di tempat lain.
Cungkring: Lebih dari Sekadar Makanan
Cungkring bukan hanya sekadar makanan yang lezat dan mengenyangkan. Lebih dari itu, cungkring merupakan bagian dari identitas kuliner Bogor. Makanan ini mencerminkan kreativitas dan inovasi masyarakat Bogor dalam mengolah bahan-bahan sederhana menjadi hidangan yang istimewa.
Cungkring juga merupakan simbol kebersamaan dan persahabatan. Menikmati cungkring bersama teman dan keluarga dapat mempererat tali silaturahmi dan menciptakan kenangan yang tak terlupakan.
Melalui artikel ini, diharapkan para pembaca dapat lebih mengenal dan menghargai cungkring sebagai salah satu warisan kuliner Bogor yang patut dilestarikan. Jangan ragu untuk mencicipi kelezatan cungkring saat berkunjung ke Bogor dan ikut serta dalam menjaga keberlangsungan kuliner tradisional ini. Cungkring, kelezatan tersembunyi Bogor, siap memanjakan lidah dan memberikan pengalaman kuliner yang tak terlupakan.